Power amplifier dapat dikategorikan dalam beberapa kelas berdasarkan prinsip kerjanya yaitu power amplifier kelas A, AB, B, C, D, E, G, H dan T. Setiap kelas power amplifier tersebut memiliki karakteristik dan spesialisasi sendiri-sendiri.
Ada berbagai jenis rangkaian penguat (amplifier) seperti Op-amp (penguat operasional), penguat daya, dan penguat sinyal kecil hingga besar. Klasifikasi penguat dapat dilakukan berdasarkan ukuran sinyal, konfigurasi dan proses sinyal input yang berarti hubungan antara aliran arus dalam beban serta sinyal input.
Rangkaian Penguat (Amplifier) Satu Tahap Khas Penguat (Amplifier) Sinyal Kecil Penguat (amplifier) Sinyal Kecil juga dikenal sebagai Penguat Tegangan. Penguat Tegangan memiliki 3 sifat utama, Resistansi Input, Resistansi Output, dan Gain. Gain dari penguat sinyal kecil adalah jumlah penguat atau amplifier "memperkuat" sinyal input.
Rangkaian penguat daya terdiri dari penguat tegangan dan penguat arus. Bagian Penguat akhir pada sistem audio terdiri dari dua bagian yaitu : Pengemudi (driver), berupa rangkaian penguat tegangan dengan penguatan yang besar. Pengaturan titik kerja penguat pada klasifikasi kelas A.
Rangkaian penguat input power amplifier ini menggunakan 2 transistor dan sangat sederhana mudah di pahami pemula. Dan di uji cobakan pada modul bluetoot yg l
Berikut ini spesifikasi dari masing-masing jenis amplifier : OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo), yaitu amplifier yang menggunakan elco sebagai pengganti transformer, misalnya menggunakan elco 2200uf untuk amplifier yang memiliki watt besar. Pada umumnya tegangan rangkaian amplifier OCL hanya + (positif) dan - (negatif / ground).
. 233 312 258 467 263 268 267 338
rangkaian penguat input power amplifier