ProsesPengurusan Penghapusan Tunggakan Kartu Kredit. Hapus Tagihan Kartu Kredit. Jika terjadi risiko meninggal dunia, tagihan kartu kredit tidak otomatis hangus dengan menunjukkan surat kematian. Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan ahli waris untuk menghapus tunggakan kartu kredit.
Bagi banyak orang, perpajakan memang tak dapat dipungkiri merupakan salah satu hal yang sulit untuk dipahami. Tidak hanya perbendaharaan kata yang tak jarang sulit untuk dipahami oleh orang awam tetapi juga banyaknya peraturan yang juga perlu diketahui dan diingat karena saling berhubungan. Kali ini, kita akan membahas tentang apa itu Cost of Collection atau yang disebut juga Biaya Pengumpulan dalam Itu Cost of Collection?Di dalam perpajakan, ada dua jenis biaya yang dikenal dan perlu diketahui, yaitu Cost of Compliance atau Biaya Kepatuhan dan Cost of Collection atau Biaya Pengumpulan seperti yang akan dibahas lebih lanjut disini. Perbedaan dari kedua jenis biaya ini adalah Cost of Compliance Biaya Kepatuhan akan muncul dari wajib pajak atau subjek yang diharuskan membayar pajak. Singkatnya, biaya ini merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Yang termasuk dalam Cost of Compliance Biaya Kepatuhan adalah biaya untuk menyetor, melapor, menyimpan arsip pajak, biaya gaji staf pajak atau honor konsultan untuk Cost of Collection Biaya Pengumpulan muncul dari sisi fiskus. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiskus adalah pegawai atau pejabat pemerintah yang bertugas untuk mengurus dan menarik pajak. Mungkin yang lebih sering kita dengar untuk menggantikan kata fiskus adalah petugas dari Direktorat Jenderal Pajak DJP. Hal ini dikarenakan berdasarkan undang-undang yang berlaku Pasal 380 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/ petugas DJP merupakan pihak yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan dan menjalankan pemungutan termasuk dalam Cost of Collection Biaya Pemungutan adalah biaya yang berkaitan dengan Account Representative AR, biaya pemeriksaan, biaya menyelesaikan sengketa pajak, dan lainnya. Untuk lebih mudahnya, Cost of Collection merupakan sejumlah biaya yang dihabiskan atau dikeluarkan oleh petugas perpajakan untuk mengumpulkan pajak. Agar dapat memahaminya dengan lebih mudah, biasanya menggunakan perbandingan antara biaya yang digunakan administrator atau petugas perpajakan dibandingkan dengan jumlah pajak yang berhasil dikumpulkan secara untuk sebagai gambaran agar mudah memahami apa yang dimaksud dengan Cost of Collection Biaya Pemungutan dalam perpajakan, di tahun 2012, anggaran DJP untuk Cost of Collection Biaya Pemungutan hanya sejumlah Rp 5 triliun jika dibandingkan dengan jumlah pajak yang berhasil dikumpulkan di tahun yang sama secara keseluruhan mencapai Rp 880 triliun. Artinya, Cost of Collection yang DJP keluarkan hanya sebesar dimana di negara lain mencapai 3% dari total pajak yang berhasil dikumpulkan secara ini disampaikan oleh Dirjen Pajak Fuad Rahmany yang dipaparkan pada saat pengarahan mental pegawai di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak DJP Sumatera Barat dan Jambi pada September 2012. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya pengumpulan pajak DJP terhitung sedikit meskipun sebagian masyarakat banyak yang menganggap bahwa gaji pegawai pajak sudah terbilang tinggi. Pun angka budget Rp 5 triliun untuk Cost of Collection Biaya Pemungutan justru turun jika dibandingkan dengan di tahun 2009, dimana total penerimaan pajak secara keseluruhan sebesar Rp 577 triliun dan Cost of Collection yang dikeluarkan sebesar Rp 5,3 triliun sehingga hanya 0,6% dari penerimaan pajak. Jika dapat disimpulkan dan disederhanakan, Cost of Collection Biaya Pemungutan oleh petugas perpajakan yang dimaksud disini merupakan besaran jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah kepada petugas pemungut langsung dari laman website Kementerian Keuangan tentang Postur Anggaran APBN 2018, total penerimaan pajak keseluruhan di tahun 2018 berdasarkan data yang tertera adalah sebesar Rp triliun dimana total pendapatan negara adalah sebesar Rp triliun. Namun sayangnya, tidak ditemukan seberapa besar Cost of Collection yang dikeluarkan oleh pemerintah baik pada tahun 2018 maupun 2019. Jika menilik dari pemaparan jumlah penerimaan pajak secara keseluruhan di tahun 2012, penurunan Cost of Collection Biaya Pemungutan bisa diartikan sebagai indikator dari beberapa hal, yaitu meningkatnya pendapatan masyarakat, meningkatnya kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak atau bisa juga dikarenakan pemberlakuan penghematan biaya oleh Direktorat Jenderal ini berarti naik turunnya biaya pemungutan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah bergantung kepada pendapatan masyarakat, terutama seberapa besar tingkatan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak untuk melakukan kewajibannya kepada negara. Poin-poin ini pun selaras dengan yang disampaikan pada laman klikpajak tentang alasan mengapa jumlah penerimaan pajak menurun. Setidaknya ada tiga penyebab turunnya penerimaan pajak di Indonesia, yaituUnderground EconomyYang dimaksud dengan Underground Economy adalah aktivitas ekonomi legal maupun ilegal yang disembunyikan oleh Wajib Pajak dari otoritas resmi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pembayaran pajak, menghindari birokrasi pemerintah, pemanfaatan kualitas institusi politik, dan aturan hukum yang kegiatan ekonomi yang termasuk ke dalam Underground Economy dikelompokkan menjadi 4 macam, yaituThe Illegal Economy Aktivitas ekonomi yang tidak sah yang bertentangan dengan peraturan. Contohnya Jual-beli barang hasil curian penadahan, pembajakan, penyelundupan, perjudian, dan transaksi obat Unreported Economy Pendapatan yang tidak dilaporkan dengan maksud menghindari kewajiban membayar Unrecorded Economy Pendapatan yang seharusnya tercatat dalam statistik pemerintah namun tidak tercatat yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara jumlah pendapatan atau pengeluaran yang tercatat dalam sistem akuntansi dengan yang Informal Economy Pendapatan yang diperoleh secara informal. Hal ini kemungkinan karena para pelaku ekonomi pada sektor informal tidak memiliki izin resmi, perjanjian kerja ataupun kredit keuangan dari pihak yang PajakUntuk istilah yang satu ini mungkin sudah bukan hal yang baru di telinga. Penggelapan pajak merupakan tindak pidana rekayasa subyek dan obyek pajak yang bertujuan untuk memperoleh penghematan pajak. Biasanya Wajib Pajak yang melakukan tindak penggelapan pajak akan menyembunyikan asal-usul kejahatan’ yang dilakukan salah satunya dengan melakukan tindak pencucian uang untuk meminimalisir risiko Kepatuhan Wajib Pajak yang RendahYang terakhir, seperti yang sudah dibahas sebelumnya di atas, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih tergolong rendah jika menilik dari perbedaan pada jumlah target penerimaan dan realisasi penerimaan Hubungannya Penyebab Penurunan Pajak dengan Cost of Collection?Jika menilik kembali dari pernyataan Dirjen Pajak Fuad Rahmany di tahun 2012 tentang kecilnya Cost of Collection Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain, semakin sulit tingkat pemungutan pajak yang harus dilakukan tentunya akan semakin membutuhkan biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk memastikan setiap Wajib Pajak melakukan kewajibannya tanpa terkecuali, terutama mereka yang melakukan tindakan ilegal untuk menghindari membayar pajak. Karena tentunya untuk menyelesaikan hal-hal rumit yang memerlukan banyak usaha, waktu, dan tenaga akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit pula.
C Tujuan Penulisan 1. Peserta kajian dapat mengetahui definisi, hukum serta landasan pajak, dharîbah, leasing dan modal ventura 2. Peserta kajian dapat mengetahui perbedaan antara pajak dalam kaidah umum dan dalam hukum kenegaraan Islam 3. Peserta mengetahui jenis pajak-pajak di negara Islam 4.
Pahami istilah – istilah umum pada Proses Collection Divisi Collection merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan Pembiayaan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Leasing. Dalam suatu perekonomian bisnis baik perusahaan mikro, menengah atau perusahaan besar sekalipun tidak luput dari kebutuhan kredit. Sejak zaman dahulu hingga sekarang kesehatan kredit merupakan tolak ukur bagi suatu lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan pemberi kredit. Kelancaran kredit yang diberikan ke customer dapat mempengaruhi perkembangan dan laba perusahaan itu sendiri. Kelancaran kredit tersebut juga merupakan hasil dari kerja keras staff penagihan. Seperti yang diketahui, pada umumnya staff penagihan atau Collection merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan perkreditan. Kali ini kita tidak lagi membahas apa itu collection dan bagaimana cara kerja collection, akan tetapi sekarang saatnya kita mengenal lebih dalam istilah-istilah umum pada proses Collection. Due Date adalah tanggal jatuh tempo pembayaran debitur yang didapatkan berdasarkan akad kredit atau tanggal cetak tagihan/ Day Past Due atau overdue days adalah jumlah hari tertunggak yang dihitung dari due date amount adalah angsuran atau cicilan atau balance debitur yang sudah jatuh tempo yang belum dibayar atau menunggak sebelum dilakukannya proses hapus buku WO/CO.Balance OD balance overdue adalah total amount outstanding cicilan/angsuran/balance tertunggak, yang biasa dapat di-breakdown berdasarkan bucket penagihan debitur sebelum proses hapus buku write-off/charge-off, mis Balance Past Due 1 – 30, Balance 30DPD, Balance 60DPD, adalah penampungan seluruh account/debitur berdasarkan jumlah hari tertunggak/DPD, contoh Current Bucket DPD 0, Past Due Bucket DPD 1 – 30, 30DPD Bucket DPD 31 – 60, 60DPD Bucket DPD 61 – 90, hingga ke bucket Write off/Charge adalah jumlah pemburukan akibat pengaliran flows dari bucket yang satu ke bucket yang lain dalam satu periode, yang dapat direpresentasikan dalam flow rate persentase amount, flow amount dan flow Back adalah kebalikan dari flow yaitu jumlah perbaikan akibat adanya pembayaran dari bucket terburuk ke bucket sebelumnya dalam satu periode yang dapat direpresentasikan dalam roll back rate persentation amount, roll back amount dan roll back Balance adalah jumlah outstanding balance/angsuran/AR yang berhasil diselamatkan akibat adanya perbaikan/pembayaran sebelum masuk ke bucket WO di masing – masing bucket dalam satu collect adalah jumlah pembayaran payment yang dilakukan oleh debitur atas seluruh tunggakan, umumnya berlaku untuk sebagai target untuk account sering kali disingkat Repo/Unit Tarikan adalah proses penarikan unit debitur yang dijadikan sebagai agunan dikarenakan wanprestasi, baik berdasarkan aturan perusahaan maupun penyerahan secara sukarela dalam rangka pengambilalihan piutang bermasalah Rate adalah harga jual yang diperoleh dari penjualan/pelunasan unit dibagi dengan total amount outstanding principle unit pada saat dilakukan on Repossess LOR adalah kerugian yang muncul dari selisih nilai jual unit tarikan setelah dikurangi dengan sisa amount principle ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha penarikan unit. Jika ditambah dengan biaya proses penarikan disebut LOR Netto, namun jika tidak ditambah dengan biaya proses penarikan disebut LOR BrutoNet Cash In NCI atau Recovery adalah seluruh pembayaran yang masuk dari penyelesaian account WO/CO baik dengan cara penjualan unit WO maupun pelunasan unit WO, setelah dikurangi biaya piutang yang adalah Perkiraan tentang keadaan yang akan datangPrediksi adalah Ramalan/Prakiraan dari proyeksi yang lebih akurat dengan menggunakan data sekarang atau data pada periode yang sama di tanggal/bulan/semester/tahun yang lalu sebagai acuan/ adalah suatu angka/nilai yang harus dicapai dalam suatu periode Off WO/ Charge-off CO adalah penghapusbukuan piutang debitur yang telah melewati overdue days/DPD hari tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan, dimana pada umumnya > 180 hari Provisi adalah pencadangan terhadap account-account yang berpotensi menimbulkan kerugian di masa yang akan datang berdasarkan nilai Promise to Pay adalah hasil negosiasi yang didapatkan dari debitur berupa adanya janji bayar, yang direpresentasikan dalam amount janji bayar dan tanggal janji bayar, yang biasanya dijadikan salah satu acuan performance target PTP adalah realisasi pembayaran yang dilakukan debitur atas PTP/janji bayar berdasarkan komitmen amount dan tanggal janji bayar, yang biasanya dijadikan salah satu acuan performance target adalah salah satu layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan potongan pembayaran kepada debitur, baik berupa persentase potongan maupun amount potongan atas variabel tagihan debitur, misal potongan pinalti, potongan denda/late charge adalah biaya yang dikenakan kepada debitur atas telat pembayaran dari tanggal jatuh tempo/due date yang disepakati, baik dalam bentuk persentase maupun fixed adalah pengkategorian debitur berdasarkan jumlah hari tertunggak/DPD/Overdue Days sesuai dengan aturan OJK, yaitu Lancar, Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Itulah penjelasan istilah-istilah umum Collection. Seluruh pihak dalam perusahaan lebih leluasa mengelola dan memonitor kinerja pada sistem Collection. Semua berlangsung secara real-time dan tersimpan langsung dalam system. Sudahkah perusahaan Anda memiliki System Collection yang memumpuni? eCentrix Collection System menjadi solusi yang siap membantu perusahaan Anda! untuk info lebih lanjut silahkan hubungi sales By Daniel Adrian 28 Februari 2022n> « @ ´š B ½ D Ä7 F ÈŠ H Ð J ÙÌ L âæ N ë¹ P ôè R ýµ T ¥ V X Z ¯ \ )ž ^ 2þ ` 6 Rq 8 VÄ : _k ãÞ > ì¹ @ ö B þ™ D ] F ô H o J $‘ L -Ñ N 7Û P >† R EÌ T Nµ V WØ X `e Z i~ \ rx ^ xl ` ) b ‰é d “ f ›Ð h ¥ f @ og B xG D k F ŠJ H “W J œN L ¥Y N ®- P ·Ä R Áu T Ë V Ô X Þ Jakarta - Dalam artikel sebelumnya telah dibahas tentang apa itu SLIK serta isinya dan seberapa penting score kredit dalam kehidupan orang khusus di luar negeri. Di Indonesia kita punya hal yang mirip dalam penilaian dunia perbankan di Indonesia, collectable atau kolektabilitas tingkat ketertagihan ini dibagi menjadi 5 tingkatan. Dimulai dari collectable 1 atau dikenaldengan coll 1 sampai dengan collectable 5 atau coll 5. Apa artinya? Yuk kita harus diingat adalah klasifikasi kolektibilitas di atas ditentukan oleh lamanya tunggakan yang dilewatkan oleh debitur. Seberapa lama? Kita bahas di artikel di bawah ya. Coll / Kol 1Coll 1 atau kolektabilitas 1 ini adalah tingkat ketertagihan yang selalu diinginkan untuk debitur maupun kreditur. Tingkat ketertagihan untuk Coll 1 ini adalah lancar, yang dalam arti kata tidak ada keterlambatan baik pembayaran bunga maupun pokok tergantung jenis kredit/pinjaman yang anda miliki. Artinya pemilik predikat ini layak disebut debitur baik dan idaman para pencari / Kol 2Coll 2 terjadi ketika lama tunggakan tidak terbayarkan antara 1-90 hari. Hal ini dikenal dengan istilah batuk-batuk alias debitur yang mulai sesekali terlambat dalam membayar cicilannya atau bisa dikatakan sedang dalam perhatian debitur yang masuk coll 2, bank biasanya melakukan telecollection atau penagihan via telefon. Bank yang rajin bisa saja langsung berkirim surat atau menawarkan restrukturisasi angsuran jika status coll 2 Anda skema kredit mungkin bisa lebih meringankan cicilan Anda. Tapi, bunga yang harus Anda bayarkan otomatis akan lebih / Kol 3Kol 3 adalah mereka yang masuk kedalam posisi kurang lancar. Dari sisi tagihan, coll 3 mempunyai tagihan yang tidak terbayarkan selama 91 - 120 hari. Masuk ke coll 3, restruktur sudah pasti ditawarkan jika bank masih melihat kemampuan bayar Anda. Akan tetapi, intensitas berkunjung nagih mereka akan lebih / Kol 4Kol 4 ini dapat dikatakan meragukan. Anda yang sudah tidak melakukan pembayaran atau tunggakan selama 121 - 180 hari akan masuk ke dalam kategori ini. Untuk Coll 4, sepertinya fase ini hanya peralihan saja menuju macet atau coll kunjungan, bank biasanya mulai memperhitungkan nilai agunan yang Anda serahkan ke bank. Hal ini berlaku untuk kredit beragunan, ya. Untuk multiguna atau kartu kredit, dari coll 3 saja, biasanya pihak bank sudah tak mau lagi berurusan dengan Anda, mereka akan menggunakan jasa pihak ke 3 atau dikenal dengan nama debt collector alias tukang / Kol 5Ini adalah fase terakhir. Dalam kondisi ini status kredit atau hutang anda sudah macet. Anda yang masuk kedalam kategori coll 5 sudah menunggak lebih dari 180 hari. Jika ada agunan, maka pihak bank akan mulai melakukan proses lelang proses ini, jika memang aset Anda bagus. Lebih disarankan untuk menjualnya secara mandiri untuk kemudian menutup utang Anda ke bank dan mengambil sisa penjualan aset Anda. Jika masih ada!Itu sebabnya penting untuk menjaga kesehatan keuangan anda dan menjaga rasio cicilan Anda. Rasio cicilan ini bisa dihitung dengan menggunakan rumus financial check up. Ada beberapa rasio di FCU financial check up yang berhubungan dengan hutang yang harus anda jaga tingkat melakukan financial check up anda bisa melakukannya secara gratis di beberapa situs produk dan/atau keuangan. Salah satunya situs bisa juga melalui aplikasinya yaitu Moneesa yang bisa diunduh di kesehatan keuangan, ada juga aplikasi menghitung kebutuhan asuransi gratis bisa diunduh di bagi yang berminat belajar merencanakan keuangan secara Islami atau Syariah Financial Planning bisa lhooo ikutan kelas Syariahnya, info ada di lagi berhutanglah dengan baik dan benar agar tidak memberikan cacat pada rekor anda. Mengapa? Karena akan dibahas di artikel berikutnya. Simak Video "Drama KPR" [GambasVideo 20detik] eds/edsApaitu Thrifting dan Tips memulai Usaha Thrift shop. 31 July 2022. Social media apa yang paling sering Anda gunakan ? Facebook. Instagram. Tiktok. Lainnya. Menara FIF Jl. T.B. Simatupang Kav.15 Cilandak. Jakarta Selatan 12440. HALOFIF@FIFGROUP.ASTRA.CO.ID. HUBUNGI KAMI. TENTANG KAMI .Dalam urusan penagihan, Field Collection FC menjadi salah satu bagian penting yang berperan besar dengan mendatangi para debitur. Dengan begitu, debitur dapat melunasi hutangnya dan kreditur bisa mendapatkan bayaran. Petugas FC biasanya melakukan serangkaian kewajiban mulai dari menagih debitur, mengirimkan surat peringatan SP kepada konsumen yang membandel, dan lainnya. Biasanya, pekerjaan ini kerap dibutuhkan oleh beberapa jenis perusahaan yang berhubungan dengan penagihan seperti perusahaan fast moving consumer goods FMCG, distributor, dan sebagainya. Keberadaan petugas FC dipercaya dapat membuat debitur membayar hutang. Namun, masalah lainnya yang dihadapi oleh perusahaan ketika mereka mempekerjakan petugas field collection. Hal itu berkaitan dengan masalah fraud dan juga masalah penagihan yang kadang tidak berhasil. Baca juga Peran vital collection officer dalam penagihan Tugas-tugas field collection dalam menagih Secara umum, field collection juga sama dengan desk collection. Keduanya memiliki kewajiban untuk menagih debitur. Namun, desk collection bergerak dari balik meja dengan menelpon pelanggan yang belum membayar. Bedanya, field collection mendatangi tempat debitur. Jika ada grosir/retailer yang tidak bisa melunasi pembayaran dalam jangka waktu tertentu, maka mereka akan didatangi petugas FC. Biasanya, petugas FC memiliki rentang waktu yang berbeda dalam menangani debitur yang membandel. Ada yang 1-30 hari, bahkan ada yang 31-90 hari. Mereka akan bergerak sebelum akhir bulan, dimana setiap perusahaan akan melakukan closing. Meski demikian, field collection tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Mereka memiliki SOP tersendiri agar dapat melakukan penagihan yang efektif tanpa merusak hubungan antara grosir/retailer dengan distributor. Tentunya, mereka memiliki cara tersendiri agar penagihan bisa berjalan dengan sukses. Biasanya, mereka akan memberikan iming-iming berupa diskon atau barang dengan kualitas yang baik. Dengan begitu, debitur bisa segera melunasinya. Baca juga 5 solusi invoice dispute untuk penagihan piutang tanpa masalah Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh petugas field collector Bisa dibilang, field collection bukan merupakan sebuah tugas yang mudah. Ketika berada di lapangan, field collector bisa menghadapi berbagai macam masalah, seperti retailer/grosir tidak dapat membayar karena masalah finansial, barang yang ada belum terjual, atau bahkan mereka terlanjur menggunakan uang hasil penjualan untuk distributor yang lain. Ketika menghadapi alasan-alasan tersebut, field collector berada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, mereka memiliki kewajiban untuk menagih pembayaran agar lunas. Di sisi lain, mereka tidak bisa memaksa pelanggan mereka untuk membayar, karena bisa merusak hubungan yang berujung pada hilangnya pelanggan. Untuk itu, masalah ini bisa membuat arus kas usaha Anda akan macet. Anda akan kesulitan dalam melakukan re-stock barang untuk dijual lagi kepada pelanggan Anda yang lain. Masalah akan bertambah buruk ketika pelanggan Anda tidak dapat membayar dan berujung kepada piutang tak tertagih. Untuk masalah ini, memiliki solusi terbaru untuk meminimalisir resiko piutang yang tidak dapat dibayar. Kami dapat mempersingkat DSO days sales outstanding dari 45 hari menjadi 30 hari dan memberikan jaminan arus kas Anda 100% lancar. Klik disini untuk menjadwalkan konsultasi untuk mendapatkan jawabannya. Permasalahan perusahaan dengan field collector Selain field collection, perusahaan juga memiliki masalah lainnya, fraud. Ketika berada di lapangan, perusahaan tidak tahu akan apa yang dilakukan oleh para field collector. Yang kerap terjadi, mereka bisa membawa lari uang yang telah dibayarkan oleh konsumen dan memalsukan laporan penagihan. Tentunya, hal ini memberikan kerugian yang besar karena tidak adanya transparansi. Selain itu, hubungan antara perusahaan dan konsumen juga bisa memburuk, karena mereka tidak tahu jika pelanggan mereka telah membayar hutang mereka. Untuk itu, perusahaan perlu memberlakukan sistem yang baik agar para collector bisa bekerja dengan baik dan sesuai dengan SOP yang ada. Hal ini dinilai dapat mengurangi resiko fraud yang terjadi, padahal tidak pada kenyataannya.imagewizecom. Terkadang antivirus avast tidak dapat di uninstall dengan mudah. Perlu penanganan khusus untuk benar-benar uninstall aplikasi ini. Perlu tambahan program yang digunakan untuk uninstall avast, karena dengan cara standar melalui control panel saja tidak bisa teruninstall. Langkah-langkah cara uninstall Avas adalah sebagai berikut :ツAモimonヘlodinow 倨桴ュィ「ybel檗y of・paィタe e teョィャ 鑰m漬ゥh虱」擅 ァis穏io梭 穡riひp棆・subyace發Qreо悁y ・o・ゥヲ empe テアヲZセQ」テァ0・s々ャ垠\.ムu X綷鐶y・enИnunc・sta蛉perie]cia,冾 rece e, 綷咊erto,疝・nos蚶t テ。
. 29931156178244355378240